Kata Pengantar
Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas izin-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan hasil praktikum ini. Laporan ini kami susun berdasarkan data
dari hasil praktikum yang kami lakukan beberapa waktu lalu dan berbagai sumber
yang kami dapatkan dan kami mencoba menyusun data-data itu hingga menjadi
sebuah karya tulis ilmiah sederhana yang berbentuk makalah.
Larutan
elektrolit ini adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan
elektrolit menghasilkan ion-ion yang dapat menghantarkan arus listriknya.
Kejadian seperti ini banyak dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi
pembaca atau pun untuk teman-teman yang akan melakukan praktikum dengan tema
yang sama.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
sangat banyak kekurangannya, karena pengetahuan kami yang kurang luas, oleh
karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan agar dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan
tersebut. Terima kasih.
Pangkajene,
7 februari 2017
Penulis
Daftar Isi
Kata pengantar .......................................................................................................................................................
Daftar isi .....................................................................................................................................................................
Bab I Pendahuluan
1.1 Judul ..........................................................................................................................................................................
1.2 Latar Belakang ...................................................................................................................................................
1.3 Tujuan ......................................................................................................................................................................
Bab
II Pembahasan
2.1.... Landasan Teori..................................................................................................................................................
2.2.... Manfaat..................................................................................................................................................................
Bab III Pengamatan
3.1 Alat dan Bahan ..................................................................................................................................................
3.2 Langkah-langkah
Pengujian....................................................................................................................
Bab IV Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil Pengujian .................................................................................................................................................
4.2 Pembahasan ........................................................................................................................................................
Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................................................................
Daftar
pustaka.........................................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Judul
Menguji
Larutan dengan Menggunakan Alat Uji Elektrolit
1.2
Latar Belakang
Pengetahuan mengenai larutan sangat penting, karena sebagian besar
reaksi kimia dan biologis terjadi dalam bentuk cairan, terutama dalam bentuk
larutan dengan pelarut air. Larutan dapat didefinisikan sebagai suatu system
homogen yang terdiri dari dua komponen atau lebih. Terdapat banyak tipe larutan
yang berlainan. Salah satunya dapat dibedakan berdasarkan kemampuannya
menghantarkan arus litrik. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
disebut larutan elektrolit. sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik disebut larutan non elektrolit.
Apa yang kita lakukan untuk membedakan larutan elektrolit dengan larutan
non elektrolit ? Pernahkah kita menguji daya hantar listrik suatu larutan ?
Daya hantar listrik tersebut dapat dilihat dari menyala atau tidaknya lampu
yang digunakan pada alat uji. Jika pada pengujian tersebut ternyata lampunya
menyala, hal itu menunjukkan larutan tersebut bersifat elektrolit.
1.3
Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit serta mengetahui ciri-ciri dan jenis-jenis larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.
Untuk mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit serta mengetahui ciri-ciri dan jenis-jenis larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.
Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menguraikan lebih lanjut tentang
larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
2. Mengidentifikasi sifat- sifat, contoh
dan penerapan larutan non elektrolit dan elektrolit
3. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan
elektrolit menghantarkan arus litirk.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun 1884. Menurut Arrhenius, ‘‘larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral’’ Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.
Larutan
ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas
dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan
(kation dan anion). Larutan ini dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang
mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan
kovalen polar)
Larutan
elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat
ionisasi = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung
ion-ion. Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya
hantarnyakuat.
Contohnya: NaCl
Contohnya: NaCl
Larutan
elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat
ionisasi = 0 < α <
1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal
ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga
dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.
Contohnya: air biasa, dan NH3
Contohnya: air biasa, dan NH3
Pada
larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan,
sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik.
(derajat ionisasi = 0)
Contohnya: Larutan urea, dan glukosa
Contohnya: Larutan urea, dan glukosa
2.2 Manfaat
1. Memberikan bekal
pengetahuan agar dapat mengetahui mengenai larutan non elektrolit
larutan elektrolit.
2.Menambah pengetahuan mengenai larutan non elektrolit dan larutan elektolit.
3. Agar pemakalah dan pembaca dapat menambah wawasannya mengenai larutan elektrolit dan non elektrolit mengenai sifat – sifatnya dan pentingnya larutan lektrolit untuk kehidupan kita.
2.Menambah pengetahuan mengenai larutan non elektrolit dan larutan elektolit.
3. Agar pemakalah dan pembaca dapat menambah wawasannya mengenai larutan elektrolit dan non elektrolit mengenai sifat – sifatnya dan pentingnya larutan lektrolit untuk kehidupan kita.
4.Memberikan pengetahuan agar
dapat mengetahui ruang lingkup larutan non elektrolit dan larutan elektrolit.
BAB III
PENGAMATAN
PENGAMATAN
3.1
Alat dan Bahan
Dalam proses pengamatan digunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut :
– Alat uji daya hantar listrik larutan elektrolit berupa:
– Baterai
– Kabel listrik
– Bola lampu kecil
– 6 macam larutan yakni :
Dalam proses pengamatan digunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut :
– Alat uji daya hantar listrik larutan elektrolit berupa:
– Baterai
– Kabel listrik
– Bola lampu kecil
– 6 macam larutan yakni :
Larutan
cuka, garam, gula, alkohol 70%, air aki, sabun, sumur, dan ledeng
– Air secukupnya (pembersih elektroda)
– Tisu
– Gelas kimia
– Air secukupnya (pembersih elektroda)
– Tisu
– Gelas kimia
- Paku
besar
-
Isolasi
3.2 Langkah-Langkah Pengujian
Dalam pengamatan dilakukan beberapa langkah pengujian sebagai berikut :
1. menyiapkan larutan pada setiap gelas kimia
2. merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu
3. menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah paku kedalam larutan tanpa membuat keduanya saling bersentuhan
4. amati perubahan yang terjadi pada lampu apakah menyala terang, redup, atau tidak menyala sama sekali, dan pada elektroda apakah terdapat banyak gelembung, sedikit atau tidak ada gelembung sama sekali.
5. setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu paku yang digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan dengan tisu agar pada saat kita menguji larutan lain, larutan tersebut tidak terkontaminasi/tercampur
Dalam pengamatan dilakukan beberapa langkah pengujian sebagai berikut :
1. menyiapkan larutan pada setiap gelas kimia
2. merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu
3. menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah paku kedalam larutan tanpa membuat keduanya saling bersentuhan
4. amati perubahan yang terjadi pada lampu apakah menyala terang, redup, atau tidak menyala sama sekali, dan pada elektroda apakah terdapat banyak gelembung, sedikit atau tidak ada gelembung sama sekali.
5. setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu paku yang digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan dengan tisu agar pada saat kita menguji larutan lain, larutan tersebut tidak terkontaminasi/tercampur
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengujian
Setelah dilakukan percobaan daya hantar listrik pada setiap larutan cuka, aki, garam, ledeng, gula, sabun, sumur, dan alkohol maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Setelah dilakukan percobaan daya hantar listrik pada setiap larutan cuka, aki, garam, ledeng, gula, sabun, sumur, dan alkohol maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel Hasil
Pengamatan:
No
|
Larutan
|
Nyala Lampu
|
Gelembung Gas
|
Jenis Larutan
|
1.
|
Cuka
|
Menyala Redup
|
Sedikit Gelembung
|
Elekrolit Lemah
|
2.
|
Aki
|
Tidak Menyala
|
Sedikit Gelembung
|
Elekrolit Lemah
|
3.
|
Garam
|
Menyala Terang
|
Banyak Gelembung
|
Elektrolit Kuat
|
4.
|
Ledeng
|
Tidak Menyala
|
Tidak Ada Gelembung
|
Non Elektrolit
|
5.
|
Gula
|
Tidak Menyala
|
Tidak Ada Gelembung
|
Non Elektrolit
|
6.
|
Sabun
|
Tidak Menyala
|
Sedikit Gelembung
|
Elekrolit Lemah
|
7.
|
Sumur
|
Tidak Menyala
|
Tidak Ada Gelembung
|
Non Elektrolit
|
8.
|
Alkohol
|
Tidak Menyala
|
Tidak Ada Gelembung
|
Non Elektrolit
|
4.2 Pembahasan
Berdasarkan tabel diatas maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Berdasarkan tabel diatas maka didapatkan hasil sebagai berikut:
1. larutan cuka, merupakan larutan elektrolit
lemah karena pada saat pengujian didapatkan bahwa indikator lampu menyala redup
dan terdapat sedikit gelembung disekitar paku
2. larutan aki, merupakan larutan elektrolit
lemah karena meskipun lampu indikator tidak menyala namun masih terdapat
sedikit gelembung disekitar
3. larutan garam, merupakan larutan elektrolit
kuat karena pada saat pengujian didapatkan bahwa indikator lampu menyala terang
dan terdapat banyak gelembung disekitar paku
4. larutan ledeng, merupakan larutan non
elektrolit karena meskipun lampu indikator
tidak menyala dan tidak terdapat gelembung disekitar paku
5. larutan gula, merupakan larutan non
elektrolit karena pada saat pengujian
didapatkan bahwa indikator lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung
disekitar paku
6. larutan sabun, merupakan larutan elektrolit
lemah karena didapatkan bahwa pada indikator lampu tidak menyala namun terdapat sedikit gelembung di sekitar
paku
7. larutan air sumur, merupakan larutan non
elektrolit karena pada saat pengujian
didapatkan bahwa indikator lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung
disekitar paku
8. larutan alcohol, merupakan larutan non elektrolit karena pada saat pengujian didapatkan bahwa
indikator lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung disekitar paku
Dari hasil diatas kita dapat mengetahui apa saja
perbedaan antara larutan elektrolit kuat, lemah, dan non elektrolit sebagai
berikut :
1. larutan elektrolit kuat ialah larutan
elektrolit yang terionisasi sempurna sehingga larutan tersebut dapat
menghantarkan arus listrik dengan baik yang ditandai dengan munculnya banyak
gelembung disekitar elektroda dan lampu indikator menyala terang
2. larutan elektrolit lemah ialah larutan
elektrolit yang terionisasi tidak sempurna sehingga larutan tersebut hanya
dapat menimbulkan sedikit gelembung disekitar elektroda namun lampu indikator
tidak menyala
3. larutan non elektrolit ialah laritan yang tidak
dapat terionisasi sehingga tidak terdapat ion-ion yang dapat menghantarkan
listrik hal ini ditandai dengan tidak menyalanya lampu dan tidak terdapat
gelembung disekitar elektroda
BAB V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
5.1Kesimpulan
Pada praktikum ini, didapatkan bahwa larutan garam merupakan larutan dengan tingkat hantaran listrik kuat karena memiliki gelembung yang banyak disekitar paku dan bisa menyalakan indikator lampu dengan sangat terang. Selain itu larutan cuka, aki dan sabun merupakan larutan dengan tingkat hantaran listrik rendah yang hanya menampilkan gelembung yang sedikit di sekitar paku. Dan larutan ledeng, gula, sumur dan alkohol merupakan larutan non elektrolit dengan adanya tanda pada indikator lampu tidak menyala dan tidak memiliki gelembung di sekitar paku.
Pada praktikum ini, didapatkan bahwa larutan garam merupakan larutan dengan tingkat hantaran listrik kuat karena memiliki gelembung yang banyak disekitar paku dan bisa menyalakan indikator lampu dengan sangat terang. Selain itu larutan cuka, aki dan sabun merupakan larutan dengan tingkat hantaran listrik rendah yang hanya menampilkan gelembung yang sedikit di sekitar paku. Dan larutan ledeng, gula, sumur dan alkohol merupakan larutan non elektrolit dengan adanya tanda pada indikator lampu tidak menyala dan tidak memiliki gelembung di sekitar paku.
Daftar Pustaka
Bird tony.1987.Penuntun
Praktikum Kimia Fisik Untuk Universitas.Jakarta.PT Gramedia
Dogra, S.K, Dogra, S., 1984, Kimia
Fisik dan Soal-soal, Jakarta : UI-Press
http://sahri.ohlog.com/larutan-elektrolit-dan-non-elektrolit.cat3416.html
Comments
Post a Comment
Thank's for a lot