KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Rabbil Alamin. Puji dan
Syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “
Pengaruh Globalisasi, dalam kehidupan Lingkungan Masyarakat “.
Makalah
ini dibuat untuk Menyelesaikan tugas akhir dalam Mata Pelajaran Bhs. Indonesia
Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2015/2016 . Penulis sangat menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna.
Dalam proses
penulisan makalah ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak.
Penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman kelas IX.C. Terpenting juga
kepada Guru yang selama ini membimbing yaitu Ibu Supriani Idris, S.Pd, M.Pd.
Dan yang teristimewa penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada ayahanda Jamaluddin, S.Pd, M.Pd dan ibunda Nurmiah,
S.pd yang selama ini membantu penulis dalam menyelesaikan Makalah ini.
Penulis menyadari sepenunya
bahwa Makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan kerendahan
hati, penulis menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun dari berbagai
pihak manapun.
Bungoro, 1 April 2016
Miftahul Jannah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN 4
2.1 Pengertian Globalisasi
2.2 Ciri-Ciri Globalisasi
2.3 Faktor Pendorong dan Penghambat dari
Globalisasi
2.4
Dampak Globalisasi
2.5 Perilaku Masyarakat terhadap
Globalisasi
2.6 Contoh Globalisasi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus
dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan
merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi
dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.
Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan
berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam
upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.Di era globalisasi
ini dapat mempengaruhi perkembangan sosial budaya pada suatu bangsa. Akhir-akhir
ini, kita tidak bisa menutup mata terhadap berbagai penyimpangan moral
yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. Tawuran pelajar, perkelahian
antar genk, perilaku seks bebas, gaya hidup tidak beraturan menjadi beberapa
contoh kelunturan moral di kalangan generasi muda kita. Di kalangan pejabat,
praktek korupsi masih merupakan persoalan yang sangat mengerikan di Indonesia.
Masyarakat secara umum pada akhirnya kehilangan rujukan keteladanan, sehingga
krisis moral semakin meluas. Globalisasi ini membawa berbagai perubahan yang
menyentuh pada dasar kehidupan manusia.perubahan tersebut disebabkan oleh
pelestarian lingkungan hidup serta perjuangan hak asasi manusia dan penigkatam
kualitas hidup serta dapat merusak nilai moral suatu bangsa serta masih banyak
yang lainya seperti terorisme global dan multidimensi krisis, yang satu negara
tidak dapat mengatasi sendiri karena untuk melakukan hal tersebut perlu
dukungan negara lain Pendidikan nilai moral merupakan alternatif Masalah solusi
yang lokal, regional, nasional, dan internasional di alam. Hal itu telah
menjadi isu global di beberapa negara dan memiliki beberapa perbedaan dan
persamaan. Hasil perbedaan dari negara yang berbeda ideologi. Namun,
negara-negara tersebut seperti menekankan nilai moral pendidikan pada
nilai-nilai etika moral,yang terutama pada nilai-nilai yang berkaitan dengan
hak asasi manusia yang bersifat universal dan global. Konsep pendidikan nilai
moral yang diusulkan oleh Kohlberg dan Miller cenderung individualistik. Oleh
karena itu, kebutuhan untuk menjadi dilengkapi dengan memperhitungkan paradigma
yang diusulkan oleh Capra bahwa manusia hidup dibangun atas dasar pandangan
sistemik dan holistik kehidupan, salah satu yang tidak parsial dan
individualistis. Dalam pelaksanaannya, perlu pendekatan yang tepat dan metode
yang relevan dan teknik. Pendekatan untuk pendidikan nilai moral termasuk
menanamkan, pemodelan, memfasilitasi, dan pendekatan pengembangan keterampilan,
dan metode termasuk dogmatis, metode deduktif, induktif, dan reflektif.seperti
globalisasi kebudayaan globalisasi ini dapat mempengaruhi hamper semua aspek
yang ada dalam masyarakat termasuk kedalam aspek budaya.di Indonesia contohnya
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja di Indonesia yang berdandan seperti selebritis yang
cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara
berpakaian mereka tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita.
Tak ketinggalan lagi gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Singkatnya orang lebih suka jika menjadi orang lain
dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak lagi remaja yang mau
melestarikan budaya bangsanya sendiri dengan mengenakan pakaian yang sopan
sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya
Moral generasi bangsa tersebut.Dampak masuknya budaya asing antara lain.
terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan
budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh
besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih
terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak.
Globalisasi perekonomian ini mempunyai dampak yang negative antara lain
menghambat pertumbuhan sektor industry, Sektor keuangan semakin tidak stabil,
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang pada intinya akan
mempengaruhi nilai moral suatu bangsa antara lain semakin meningkatnya kasus
pencurian, perampokan, pemerasan, dan masih banyak lagi lainya Ditinjau dari
aspek yang lain globalisasi juga dapat menimbulkan Perubahan dalam Konstantin
ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi
satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi
demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.Pasar dan produksi ekonomi
di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari
pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan
multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).Meningkatnya masalah
bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi
regional dan lain-lain Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama
televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat
ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai
hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion,
literatur, dan makanan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
definisi dari Globalisasi ?
2. Ciri-ciri
Globalisasi dalam Lingkungan Masyarakat ?
3. Mengetahui
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dari Globalisasi ?
4. Dampak
Positif dan Negatif dari Globalisasi ?
5. Contoh
Globalisasi dalam Lingkungan Masyarakat ?
6. Perilaku
Masyarakat terhadap Globalisasi ?
7.
Mengetahui secara akurat tentang Globalisasi ?
8. Ikut
berperan dalam Globalisasi dan menghindari kemungkinan-kemungkinan yang
bisa terjadi ?
9. Ikut aktif dalam Globalisasi di lingkungan
Masyarakat dan mendorong globalisasi ?
10. Contoh Globalisasi di Masyarakat ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk menambah pengetahuan terhadap globalisasi dan juga menambah pengalaman
agar tidak terlena dengan globalisasi. Disini penulis menjelaskan mengenai
pengertian globalisasi yang akurat, ciri-ciri globalisasi yang terjadi di
masyarakat, faktor pendukung dan penghambat globalisasi, dampak posotif dan
negatif globalisasi, dan contoh globalisasi dalam lingkungan masyarakat.
- o Membantu dalam Komunikasi
- o Menjadi Masyarakat yang berkembang
- o Mengikuti alur Globalisasi
- o Mengetahui dampak dan pengaruh negatif dari globalisasi
- o Dan memberi Pedoman dalam hidup di era Globalisi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Globalisasi
Pengertian Globalisasi Menurut asal katanya,
kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah
universal.Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang timbul dari
pertukaran pandangan dunia, produk, ide, dan aspek lain dari budaya 1 2. Secara
khusus, kemajuan dalam transportasi dan infrastruktur telekomunikasi, termasuk
munculnya Internet, yang utama faktor globalisasi dan memicu saling
ketergantungan lebih lanjut dari kegiatan ekonomi dan budaya.Ada juga yang
mengatakan globalisasi merupakan suatu proses penyebaran penyebaran hasil karya
dan pemikiran suatu budaya sehingga melembaga dalam kebudayaan di seluruh
dunia.Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan
sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini
tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan,
kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari
sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial,
atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan
negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan
baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis,
ekonomi dan budaya masyarakat.Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi
sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa
saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut
pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling
mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi
dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing.
Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia,
bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.
Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah
Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
• Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadisemakintergantungsatusamalain.
• Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
• Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
• Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
• Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Adapun konsep globalisasi menurut pendapat para ahli adalah :LAURENCE
E.ROTHENBERG Globalisasi adalah
percepatan dan intensifikasiinteraksi dan integrasiantara
orang-orang,perusahaan,dan pemerintah dari Negara yang berbeda.Selo Soemardjan
: globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasidan komunikasi
antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalahuntuk mengikuti
sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya bentuknya PBB, OKI3.Achmad
Suparman. Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (bendaatau
perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh
wilayah Scholte. Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan
internasional.Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan
identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama
lain.Scholte. Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas
antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa,
maupun migrasi.Leonor Briones. Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan
dan ekonominamun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis,
pembangunansosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita.Scholte.
Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal materialmaupun
imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat
menjadi pengalaman seluruh dunia.Steger. kondisi sosial yang ditandai
dengan adanya interkoneksi ekonomi, politik, budaya, dan lingkungan global
dan arus yang membuat banyak dari perbatasansaat ini sudah ada dan batas-batas
tidak relevan.Anthony Giddens (1989), proses peningkatan kesalingtergantungan
masyarakatdunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan
tingkatkehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga(yang
pernahdijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian). Emanuel Ritcher.
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaanmenyatukan masyarakat
yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasikedalam saling ketergantungan
dan persatuan dunia.Beerkens Keterkaitan seluruh dunia antara negara-bangsa
menjadi dilengkapidengan globalisasi sebagai sebuah proses di mana pengaturan
sosial dasar (sepertikekuasaan, budaya, pasar, politik, hak, nilai, norma,
ideologi, identitas,kewarganegaraan, solidaritas) menjadidisembedded dari
spasial mereka konteks(terutama negara-bangsa) karena,massification percepatan,
difusi flexibilisation,dan perluasan arus transnasional orang,produk, gambar
dan informasi keuangan Tom G.Palmer.globalisasi sebagai "penyusutan atau
penghapusan negara-diberlakukan pembatasan pertukaran lintas batas dan sistem
global yang semakinterintegrasi dan kompleksproduksi dan pertukaran yang telah
muncul sebagaiakibat.Lucian W.Pye. Globalisasi sebagai sebuah gejala
tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga
menjadi budaya dunia atau worldculture).Takis Fotopoulos. globalisasi ekonomi "sebagai pembukaan
dan deregulasi pasar komoditas, modal dan tenaga kerja yang menyebabkan
globalisasi neoliberal ini."globalisasi politik "bernamamunculnya
elit transnasional dan keluar pentahapandari negara-bangsa." globalisasibudaya
"adalah homogenisasi budaya di seluruhdunia.Joseph Stiglitz. Globalisasi
"adalah integrasi lebih dekat dari negara dan penduduk dunia dibawa
oleh pengurangan besar biaya transportasi dankomunikasi, dan dipatahkannya
rintangan buatan untuk arus barang,jasa, modal, pengetahuan, dan orang di
seluruh perbatasan. Thomas L.Friedman. Globlisasi memiliki dimensi ideology dan
teknlogi.Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan
dimensiteknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.Merriam
Webster Dictionary. perkembangan ekonomi global yang semakinterintegrasi
ditandai terutama oleh perdagangan bebas, arus modal yang bebas,dan menekan
lebih murah pasar tenaga kerja asing. Dr.Nayef R.F. Al-Rodhan. Globalisasi
adalah proses yang meliputi penyebab,kasus, dan konsekuensi dari integrasi
transnasional dan transkultural
kegiatanmanusia dan non-manusia.Malcom Waters. Globalisasi adalah sebuah
proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan
sosial budaya menjadi kurang penting, yangterjelma didalam kesadaran
orang.Anthony Giddens. globalisasi sebagai 'intensifikasi hubungan sosial
seluruh duniayang menghubungkan daerah yang jauh dalam sedemikian rupa
sehinggakejadian lokal dibentuk oleh peristiwa yang terjadi bermil-mil jauhnya
dansebaliknya'.Peter Drucker.
menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.Wikipedia Ensiklopedia.
Globalisasi atau penyejagatan adalah sebuah istilah yangmemiliki hubungan
dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan
antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksiyang
lain sehingga batas-batas suatunegaramenjadi
semakin sempit.Princenton N.Lyman.Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat
cepat atassaling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam
hal perdagangan dan keuangan.A.G. McGrew. Globalisasi adalah proses dimana
berbagai peristiwa, keputusan,dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat
membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di
belahan dunia yang lain.Albrow.Globalisasi mengacu pada semua proses dimana
masyarakat duniadimasukkan ke dalam sebuah masyarakat tunggal dunia, masyarakat
global.Wartawan Thomas L. Friedman mempopulerkan "dunia datar"
istilah, dengan alasan bahwa perdagangan global, outsourcing, pasokan-chaining,
dan kekuatan politik secara permanen mengubah dunia, untuk lebih baik dan lebih
buruk. Ia menegaskan bahwa laju globalisasi yang mempercepat dan dampaknya terhadap
organisasi bisnis dan praktek akan terus tumbuh.Adanya globalisasi mampu
membuat dunia tampak sempit, dahulu apabila kita akan menonton siaran sepak
bola kita harus ke negara yang mengadakan pertandingan. Tapi sekarang kita
tidak perlu kemana-mana, kita cukup melihat di televisi. Ketika akan
menghubungi seseorang kita harus bertemu dengan orang tersebut, tetapi sekarang
dengan adanya pesawat telepon kita tidak perlu bertemu langsung cukup berbicara
melalui telepon saja. Adanya globalisasi membawa manfaat bagi umat manusia
tetapi ada juga dampak buruknya.
2.2 Ciri-ciri Globalisasi
a. Adanya
Keterbukaan di Berbagai Bidang
Globalisasi
identik dengan era keterbukaan. Keterbukaan di berbagai bidang yang terjadi
pada masa globalisasi ini tidak lepas dari adanya kemajuan dalam bidang
informasi dan komunikasi. Melalui berbagai media massa, peristiwa sekecil apa
pun dapat segera dideteksi. Peristiwa penindasan, kekejaman, dan
kesewenang-wenangan yang terjadi di berbagai belahan dunia pun dapat segera
diketahui. Era keterbukaan juga ditandai dengan kebebasan mengungkapkan pikiran
dan pendapat baik secara lisan maupun tulisan. Melalui kecanggihan teknologi
yang mengiringi proses globalisasi, seseorang dapat dengan mudah melakukan itu
semua. Seseorang dapat secara bebas mengungkapkan pendapatnya melalui koran,
majalah, jurnal, bahkan internet. Seseorang juga dapat menyampaikan rasa
ketidakpuasannya atas suatu kebijakan secara terbuka, asalkan ia mampu
mempertanggungjawabkannya.
b.
Meningkatnya Interaksi Budaya Antarbangsa
Dalam era
globalisasi hubungan atau interaksi budaya antarnegara akan semakin meningkat.
Melalui perkembangan media massa (televisi, koran, dan internet). Kamu akan
mudah mengenal budaya bangsa lain. Misalnya dalam bentuk film, musik, cara
berpakaian, makanan, dan kebiasaan hidup mereka. Budaya bangsa lain yang
dianggap bagus, modern, dan sesuai dengan zaman akan mudah ditiru. Tidak
mengherankan apabila banyak anak-anak muda yang cara berpakaiannya meniru
perkembangan mode di Paris atau New York. Budaya nasional yang sebenarnya
bernilai tinggi dianggap kuno, tidak praktis, dan ketinggalan zaman. Saat ini
kegiatan berskala internasional seperti piala dunia semakin sering
dilaksanakan. Kegiatan pariwisata (turisme) pun meningkat dan semakin banyak
perpindahan penduduk dari satu negarakenegaralain.
c.MeningkatnyaKetergantunganEkonomiAntarbangsa
Globalisasi ekonomi disebut pula sebagai era pasar bebas. Globalisasi ekonomi mencakup beberapa bidang, di antaranya bidang pembiayaan, tenaga kerja, jaringan informasi, dan perdagangan. Dalam globalisasi ekonomi, perdagangan internasional akan semakin meningkat.
Suatu negara tidak harus memproduksi sendiri semua kebutuhannya. Negara tersebut bisa membeli dari negara lain dengan harga lebih murah. Akibatnya, pasar dan produksi ekonomi di setiap negara menjadi tergantung satu sama lain. Kegiatan ekonomi tidak terbatas pada skala nasional tetapi internasional. Misalnya, perusahaan Jerman bisa membuka pabriknya di Indonesia dan sebaliknya. Untuk meningkatkan perdagangan, bea ekspor dan impor dikurangi atau dihilangkan sama sekali. Negara yang bisa memproduksi barang dengan harga lebih murah tentu bisa menguasai pasar dunia. Contohnya negara Cina yang kini menjadi raksasa ekonomi baru selain Amerika Serikat.
c.MeningkatnyaKetergantunganEkonomiAntarbangsa
Globalisasi ekonomi disebut pula sebagai era pasar bebas. Globalisasi ekonomi mencakup beberapa bidang, di antaranya bidang pembiayaan, tenaga kerja, jaringan informasi, dan perdagangan. Dalam globalisasi ekonomi, perdagangan internasional akan semakin meningkat.
Suatu negara tidak harus memproduksi sendiri semua kebutuhannya. Negara tersebut bisa membeli dari negara lain dengan harga lebih murah. Akibatnya, pasar dan produksi ekonomi di setiap negara menjadi tergantung satu sama lain. Kegiatan ekonomi tidak terbatas pada skala nasional tetapi internasional. Misalnya, perusahaan Jerman bisa membuka pabriknya di Indonesia dan sebaliknya. Untuk meningkatkan perdagangan, bea ekspor dan impor dikurangi atau dihilangkan sama sekali. Negara yang bisa memproduksi barang dengan harga lebih murah tentu bisa menguasai pasar dunia. Contohnya negara Cina yang kini menjadi raksasa ekonomi baru selain Amerika Serikat.
2.3 Faktor Pendorong dan Penghambat dari
Globalisasi
a. Faktor Pendorong Globalisasi
1. Kontak
dengan kebudayaan lain
Salah satu
proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion (difusi). Difusi adalah proses
penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu kepada individu lain. Dengan
proses tersebut manusia mampu untuk menghimpun penemuan-penemuan baru yang
telah dihasilkan. Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru yang telah
diterima oleh masyarakat dapat diteruskan dan disebar luaskan kepada semua
masyarakat, hingga seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Proses
difusi dapat menyebabkan lancarnya proses perubahan, karena difusi memperkaya
dan menambah unsur-unsur kebudayaan yang seringkali memerlukan
perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan, yang lama dengan yang
baru.
2. Sistem
pendidikan formal yang maju
Pada
dasarnya pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi individu, untuk
memberikan wawasan serta menerima
hal-hal baru, juga memberikan bagaimana caranya dapat berfikir secara ilmiah.
Pendidikan juga mengajarkan kepada individu untuk dapat berfikir secara
obyektif. Hal seperti ini akan dapat membantu setiap manusia untuk menilai
apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuh kebutuhan zaman atau tidak.
3. Sikap
menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
Bila sikap
itu telah dikenal secara luas oleh masyarakat, maka masyarakat akan dapat
menjadi pendorong bagi terjadinya penemuan-penemuan baru. Contohnya hadiah
nobel, menjadi pendorong untuk melahirkan karya-karya yang belum pernah dibuat.
4. Toleransi
terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation)
Adanya
toleransi tersebut berakibat perbuatan-perbuatan yang menyimpang itu akan
melembaga, dan akhirnya dapat menjadi kebiasaan yang terus menerus dilakukan
oleh masyarakat.
5. Sistem
terbuka pada lapisan masyarakat
Adanya
system yang terbuka di dalam lapisan masyarakat akan dapat menimbulkan
terdapatnya gerak social vertical yang luas atau berarti member kesempatan
kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri. Hal seperti ini
akan berakibat seseorang mengadakan identifikasi dengan orang-orang yang
memiliki status yang lebih tinggi. Identifikasi adalah suatu tingkah laku dari
seseorang, hingga orang tersebut merasa memiliki kedudukan yang sama
dengan orang yang dianggapnya memiliki golongan yang lebih tinggi. Hal ini
dilakukannya agar ia dapat diperlakukan sama dengan orang yang dianggapnya
memiliki status yang tinggi tersebut.
6. Adanya
penduduk yang heterogen
Terdapatnya
penduduk yang memiliki latar belakang kelompok-kelompok social yang
berbeda-beda, misalnya ideology, ras yang berbeda akan mudah menyulut
terjadinya konflik. Terjdinya konflik ini akan dapat menjadi pendorong
perubahan-perubahan sosial di dalam masyarakat.
7. Ketidakpuasan
masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Terjadinya
ketidakpuasan dalam masyarakat, dan berlangsung dalam waktu yang panjang, juga
akan mengakibatkan revolusi dalam kehidupan masyarakat.
8. Adanya
orientasi ke masa depan
Terdapatnya
pemikiran-pemikiran yang mengutamakan masa yang akan datang, dapat berakibat
mulai terjadinya perubahan-perubahan dalam system social yang ada. Karena apa
yang dilakukan harus diorientasikan pada perubahan di masa yang akan datang.
b. Faktor Penghambat Globalisasi
1. Perkembangan
ilmu pengetahuan yang lambat
Terlambatnya
ilmu pengetahuan dapat diakibatkan karena suatu masyarakat tersebut hidup dalam
keterasingan dan dapat pula karena ditindas oleh masyarakat lain.
2. Sikap
masyarakat yang tradisional
Adanya suatu
sikap yang membanggakan dan memperthankan tradisi-tradisi lama dari suatu
masyarakat akan berpengaruh pada terjadinya proses perubahan. Karena adanya
anggapan bahwa perubahan yang akan terjadi belum tentu lebih baik dari yang
sudah ada.
3. Adanya
kepentingan yang telah tertanam dengan kuatnya.
Organisasi
sosial yang telah mengenal system lapisan dapat dipastikan aka nada sekelompok
individu yang memanfaatkan kedudukan dalam proses perubahan tersebut. Contoh,
dalam masyarakat feodal dan juga pada masyarakat yang sedang mengalami
transisi. Pada masyarakat yang mengalami transisi, tentunya ada
golongan-golongan dalam masyarakat yang dianggap sebagai pelopor proses
transisi. Karena selalu mengidentifikasi diri dengan usaha-usaha dan
jasa-jasanya, sulit bagi mereka untuk melepaskan kedudukannya di dalam suatu
proses perubahan.
4. Kurangnya
hubungan dengan masyarakat lain.
Hal ini
biasanya terjadi dalam suatu masyarakat yang kehidupannya terasing, yang
membawa akibat suatu masyarakat tidak akan mengetahui terjadinya perkenmbangan-perkembangan
yang ada pada masyarakat yang lainnya. Jadi masyarakat tersebut tidak
mendapatkan bahan perbandingan yang lebih baik untuk dapat dibandingkan dengan
pola-pola yang telah ada pada masyarakat tersebut.
5. Adanya
prasangka buruk terhadap hal-hal baru.
Anggapan
seperti inibiasanya terjadi pada masyarakat yang pernah mengalami hal yang
pahit dari suatu masyarakat yang lain. Jadi bila hal-hal yang baru dan berasal
dari masyarakat-masyarakat yang pernah membuat suatu masyarakat tersebut
menderita, maka masyarakat ituakan memiliki prasangka buruk terhadap hal yang
baru tersebut. Karena adanya kekhawatiran kalau hal yang baru tersebut diikuti
dapat menimbulkan kepahitan atau penderitaan lagi.
6. Adanya
hambatan yang bersifat ideologis.
Hambatan ini
biasanya terjadi pada adanya usaha-usaha untuk merubah unsur-unsur kebudayaan
rohaniah. Karena akan diartikan sebagai usaha yang bertentangan dengan ideologi
masyarakat yang telah menjadi dasar yang kokoh bagi masyarakat tersebut.
7. Adat atau
kebiasaan
Biasanya
pola perilaku yang sudah menjadi adat bagi suatu masyarakat akan selalu
dipatuhi dan dijalankan dengan baik. Dan apabila pola perilaku yang sudah
menjadi adat tersebut sudah tidak dapat lagi digunakan, maka akan sulit untuk
merubahnya, karena masyarakat tersebut akan mempertahankan alat, yang
dianggapnya telah membawa sesuatu yang baik bagi pendahulu-pendahulunya.
Faktor-faktor
yang menghalangi terjadinya proses perubahan tersebut, secara umum memang akan
merugikan masyarakat itu sendiri. Karena setiap anggota dari suatu masyarakat
umumnya memiliki keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih daripada yang
sudah didapatnya. Hal tersebut tidak akan diperolehnya jika masyarakat tersebut
tidak mendapatkan adanya perubahan-perubahan dan hal-hal yang baru.
Faktor
penghambat dari proses perubahan social ini, oleh Margono Slamet dikatakannya
sebagai kekuatan pengganggu atau kekuatan bertahan yang ada di dalam
masyarakat. kekuatan bertahan adalah kekuatan yang bersumber dari bagian-bagian
masyarakat yang:
Menentang
segala macam bentuk perubahan. Biasanya golongan yang paling rendah dalam
masyarakat selalu menolak perubahan, karena mereka memerlukan kepastian untuk
hari esok. Mereka tidak yakin bahwa perubahan akan membawa perubahan
untuk hari esok.
Menentang tipe
perubahan tertentu saja, misalnya ada golongan yang menentang pelaksanaan
keluarga berencanasaja, akan tetapi tidak menentang pembangunan-pembangunan
lainnya.
Sudah puas
dengan keadaan yang ada.
Beranggapan
bahwa sumber perubahan tersebut tidak tepat. Golongan ini pada dasarnya tidak
menentang perubahan itu sendiri, akan tetapi tidak menerima perubahan tersebut
oleh karena orang yang menimbulkan gagasan perubahan tidak dapat mereka terima.
Hal ini dapat dihindari dengan jalan menggunakan pihak ketiga sebagai penyampai
gagasan tersebut kepada masyarakat.
Kekurangan
atau tidak tersedianya sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan perubahan
diinginkan.
Hambatan
tersebut selain dari kekuatan yang bertahan, juga terdapat kekuatan
pengganggu. Kekuatan pengganggu ini bersumber dari:
Kekuatan-kekuatan
di dalam masyarakat yang bersaing untuk memperoleh dukungan seluruh masyarakat
dalam proses pembangunan. Hal ini dapat menimbulkan perpecahan, yang dapat
mengganggu pelaksanaan pembangunan.
Kesulitan
atau kekomplekkan perubahan yang berakibat lambatnya penerimaan masyarakat
terhadap perubahan yang akan dilakukan. Perbaikan gizi, keluarga berencana,
konservasi hutan dan lain-lain, adalah beberapa contoh dari bagian itu.
Kekurangan
sumber daya yang diperlukan dalam bentuk kekurangan pengetahuan, tenaga ahli,
keterampilan, pengertian, biaya dan sarana serta yang lainnya.
2.4 Dampak Globalisasi
a. Dampak Positif
- Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
- Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
- Tingkat Kehidupan yang lebih Baik.
- Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
- Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
- Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.
- Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
- Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
- Berkembangnya turisme dan pariwisata.
- Meningkatkan pembangunan negara.
b. Dampak Negatif
1. Semakin
mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui internet, media
televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat.
2. Semakin
lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan
sosial sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat, misalnya sakit,kecelakaan,
atau musibah hanya ditangani oleh segelintir orang.
3. Maraknya penyelundupan
barang ke Indonesia.
4. Perusahaan
dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar, Akibatnya
kondisi industri dalam negeri sulit berkembang.
5. Terjadi
kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
6. Menghambat
pertumbuhan sektor industri.
7. Terjadinya
sikap mementingkan diri sendiri (individualisme)
8. Adanya sikap
sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan
nilai-nilai agama.
9. Timbulnya sikap
bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat
diukur berdasarkan kekayaannya.
10. Mudah
terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu
negara
2.5 Perilaku Masyarakat terhadap Globalisasi
1.
Gaya Hidup
Gaya hidup
adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia dalam masyarakat. Gaya
hidup menyangkut pekerjaan, kesenangan, dan lain-lain. Gaya hidup di era global
telah banyak menggeser bentuk-bentuk tradisional kepada gaya hidup global yang
berorientasi Barat. Kesenangan bergaya hidup global yang berorientasi Barat
mulai melanda seluruh masyarakat, terutama Negara berkembang, seperti
Indonesia.
2.
Makanan
Pada era
global, masyarakat cenderung mengonsumsi makanan yang lebih praktis, seperti
makanan cepat saji (fast food). Makanan cepat saji umumnya berasal dari Negara
maju. Negara-negara maju memasarkan produknya ke seluruh dunia. Masyarakat
semakin mudah mendapatkan makanan dari luar negeri, asalkan mereka memiliki
banyak uang. Dengan mengonsumsi makanan dari luar negeri, maka masyarakat
merasa lebih modern.
3.
Pakaian
Model
pakaian dari dalam dan luar negeri di kenakan masyarakat. Ada pula sekelompok
masyarakat yang meniru mode pakaian wisatawan asing atau mengikuti mode pakaian
artis-artis barat dan local yang dilihat melalui sinema atau sinetron. Hal ini
terjadi karena pada era global setiap orang memiliki kebebasan untuk menentukan
pilihan cara berpakaian. Di era global, mode pakaian tradisional sudah banyak
ditinggalkan, terutama oleh kalangan muda. Pada saat ini, masyarakat justru
cenderung memilih pakaian praktis. Pakaian praktis adalah pakaian yang tidak
rumit, sederhana, namun berkualitas.
4.
Komunikasi dan Informasi
Komunikasi
dan informasi berperan penting dalam globalisasi di masyarakat. Teknologi
komunikasi dan informasi yang di dukung sarana dan prasarana yang canggih mampu
mempercepat globalisasi. Dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi
yang semakin maju, maka arus globalisasi semakin merambah ke seluruh dunia.
Penggunaan perangkat teknologi tersebut ternyata membawa dampak bagi perubahan
perilaku masyarakat. Bahkan, ada di antara mereka yang berubah menjadi
individualistis, sombong, kurang peduli sosial, dan perilaku-perilaku lainnya.
5.
Perjalanan
Pada era
global sekarang ini, masyarakat mengutamakan perjalanan yang mudah, murah,
cepat, praktis, dan aman. Masyarakat melakukan perjalanan menggunakan pesawat
terbang, kendaraan darat, dan kapal laut. Pada masa lalu, perjalanan jarak jauh
memakan waktu berhari-hari. Namun, perjalanan pada masa sekarang jauh lebih baik.
Perjalanan jarak jauh dapat ditempuh dalam beberapa menit atau jam saja.
6.
Bahasa
Bahasa asing
ikut merambah masyarakat di era global ini. Memang bahasa inggris sejak lama
menjadi bahasa internasional dan bahkan menjadi bahasa ilmu pengetahuan. Akan
tetapi, di era global ini penggunaan bahasa inggris semakin intensif dalam
beberapa hal. Bahasa inggris semakin mempengaruhi bahasa Indonesia dan perilaku
masyarakat, khususnya kota-kota besar. Terdapat sebagian kelompok orang yang
menganggap pemakaian bahasa inggris lebih bergengsi, maka bahasa Indonesia
sering di dicampuradukan dengan bahasa Inggris.
7.
Kesenian
Di era
global ini, pengaruh kesenian bangsa Barat (terutama seni music) sangat besar.
Larisnya kaset maupun compast disc (CD), banyak stasiun televisi menayangkan
lagu-lagu barat, begitu juga seni tari barat yang sering kali tampil melarati
lantunan lagu seorang penyanyi terkenal. Akibat pengaruh itu, muncullah
beberapa koreografer muda Indonesia. Seni peran dan seni drama juga banyak
memengaruhi budaya Indonesia. Film-film Barat, Amerika Latin, dan India yang
banyak di putar di berbagai stasiun televisi, merupakan hal yang sulit untuk
dikendalikan. Film-film itu tidak hanya berpengaruh pada unsur seni, tetapi
juga pada perilaku masyarakat Indonesia.
8.
Sistem Mata Pencaharian
Dahulu,
sebagian besar penduduk Indonesia bertani. Sekarang pun masih banayak yang
bertani, akan tetapi, jenis mata pencaharian lain juga mulai berkembang di
Indonesia, terutama di bidang jasa. Mata pencaharian bidang jasa yang
dibutuhkan di era global, antara lain pramuniaga, pramuwisma, dokter, sopir,
psikolog, pengacara, notaris, piƱata rambut, pengawal pribadi (bodyguard), dan
guru privat.
Di saat pemerintah Indonesia mengalami kesulitan menciptakan lapangan
pekerjaan, maka bidang pramuwisma menjadi pilihan pekerjaan. Lewat jasa
penyalur tenaga kerja ke luar negeri, banyak tenaga kerja Indonesia (TKI dan
TKW) yang kemudian bekerja di luar negeri.
2.6 Contoh Globalisasi dalam Lingkungan
Masyarakat
Globalisasi dapat terjadi di bidang informasi, contohnya:
- Siaran langsung pertandingan sepakbola Piala Dunia dapat disaksikan secara langsung di seluruh pelosok Indonesia dan negara lainnya pada waktu yang bersamaan.
- Siaran langsung berita tsunami di Aceh pada tahun 2004 disaksikan secara langsung di berbagai belahan dunia.
Globalisasi di bidang
budaya, contohnya:
- Mode pakaian yang sedang tren di Paris, pada waktu bersamaan juga tren di Indonesia, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Italia, Papua Nugini, dan negara lainnya.
- Model
berpakaian mini-mini ala penyanyi atau aktris Korea ditiru oleh remaja
perempuan Indonesia, Jepang, dan negara-negara Asia lainnya.
Globalisasi di bidang ekonomi
Globalisasi di bidang ekonomi adalah menyatunya kegiatan ekonomi produksi, konsumsi, maupun investasi antar negara yang terjadi di dunia. Globalisasi di bidang ekonomi, contohnya:
- Globalisasi di bidang produksi misalnya gaun pengantin buatan Indonesia, tetapi bahan baku kainnya diambil dari India, kancing-kancing dan perhiasannya diambil dari Hongkong, sedangkan modelnya hasil rancangan desainer terkenal di Perancis. Dari Indonesia hanya tukang jahitnya. Maka hasil gaun pengantin tersebut bukanlah hasil produksi Indonesia melainkan hasil kerjasama global.
- Globalisasi di bidang investasi misalnya seluruh pengusaha di dunia dalam era globalisasi akan diberi kebebasan untuk menanamkan modalnya dan mendirikan perusahaan di berbagai negara. Pengusaha Jepang mendirikan pabrik mobil Toyota di Indonesia, begitu juga orang Indonesia diperkenankan mendirikan pabrik kerajinan rotan di Amsterdam (Belanda).
- Globalisasi di bidang
konsumsi ditandai dengan munculnya organisasi perdagangan
bebas dunia, yaitu barang-barang konsumsi dari satu negara bebas masuk
ke negara lainnya dengan tanpa proteksi dan pembatasan serta bebas
dari bea masuk atau bea impor. Contoh berikutnya, Restoran
asli McDonald's terletak di San Bernardino, California melayani hamburger,
milkshake, dan kentang goreng. Jika kamu pernah makan hamburger McDonald
yang ada di California, Prancis, Malaysia, dan yang ada di Indonesia,
tentu rasanya sama saja karena dibuat dengan resep yang sama dan
diproduksi oleh perusahaan yang sama. Ini bukti bahwa dunia menjadi satu.
Hal-hal pendorong terjadinya globalisasi ekonomi dunia, antara lain:
- Adanya kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi sehingga menjamin kemudahan terlaksananya transaksi ekonomi antar negara.
- Adanya kemajuan ilmu pengetahuan di bidang teknologi transportasi sehingga memudahkan transfer barang dan jasa antar negara.
- Adanya kemajuan kerjasama ekonomi internasional yang semakin erat sehingga memudahkan terjadinya kesepakatan-kesepakatan antar negara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Globalisasi selain memberikan
dampak yang buruk bagi suatu bangsa globalisasi juga memberikan dampak positif
juga oleh karena itu kita sebagai warga Negara harus bisa menyaring budaya
budaya yang masuk ke Negara kita. kita
harus pandai dalam menyaring budaya tersebut mengambil hal yang posif saja yang
bisa diterima oleh masyarakat yang bisa memberi pengaruh baik bagi moral suatu
bangsa.
Bahwa
terjadinya proses globalisasi dalam aspek sosial terjadi dengan cara melalui
berbagai macam media salah satunya adalah media elektronik seperti televisi,internet,hp dll baik secara
langsung maupun tidak langsung, serta melalui interaksi yang terjadi
dimasyarakat. Bahwa dampak yang ditimbulkan era globalisasi pada aspek sosial
yaitu terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya menjunjung
tinggi gotong royong menjadi individual, serta sifat ingin selalu instant pada
diri individu tersebut. Bahwa penanggulangan pada dampak era globalisasi pada
aspek sosial diantaranya diadakannya
pembangunan kualitas manusia, pemberian life skill, memberikan sikap hidup yang
global dan menumbuhkan wawasan, identitas rasional serta menciptakan
pemerintahan yang transparan dan demokratis.
Konsep
pendidikan nilai moral yang dikemukakan oleh Kohlberg dan John P. Miller
cenderung bersifat individualistik. Oleh karena itu, konsep itu memerlukan
penyempurnaan dengan mempertimbangkan paradigm yang dikemukakan oleh Capra.
Lebih lanjut, dalam implementasikannya, diperlukan strategi pendidikan nilai
moral yang tepat melalui pemilihan pendekatan (approach),metode (method), dan
teknik
(technique)
pendidikan nilai moral yang sesuai. Jadi pendidikan nilai moral suatu bangsa
sangat penting karena dapat membantu seseorang untuk berkembang menjadi
seseorang yang lebih manusiawi yang dapat menjadi manusia yang beguna dan
berpengaruh dalam masyarakat yang bersifat produktif kooperatif serta menjadi
sorang yang bertanggung jawab. Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan
sekaligus kebutuhan pada tatanan global bagi umat manusia sebagai pengejawantahan
hidup bersama, berbangsa, dan bernegara dalam hubungannya dengan tatanan global
yang diwarnai dengan berbagai permasalahan yang bersifat luas, kompleks, dan
mendunia.
Penyelesaian
permasalahan hidup yang dialami umat manusia tidak cukup dalam negeri sendiri,
namun banyak hal yang penyelesaiannya dibutuhkan dukungan dan bantuan luar
negeri, misalnya terorisme global,masalah ekonomi, dan masalah krisis
multidimensional.
Berdasarkan
fakta yang ada, dapat dilihat bahwa terjadi kemerosotan nilai moral, seperti
tingkat kriminalitas yang tinggi, tingkat aborsi yang tinggi, dan lain-lain.
Jika hal-hal seperti ini tidak diperbaiki, hal ini akan menyebabkan rusaknya
generasi masyarakat di masa yang akan datang. Sehingga tidak mungkin zaman akan
berganti lagi seperti zaman jahiliyah dahulu.
Globalisasi
merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di
dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat
transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.Dalam era global,
suatu masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri terhadap
proses globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari
globalisasi, mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk
pada era keterbelakangan dan kebodohan.Dampak positif dan negatif pada pengaruh
globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara pun ada. Salah satunya
era globalisasi pada sistem politik. Bangsa Indonesia telah menerapkan
kehidupan berdemokrasi yang telah membawa perubahan-perubahan yang besar,
diantaranya pelaksanaan pemilu legislatif dengan sistem multipartai dan
pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung. Itu dampak positifnya.
3.2 Saran
Bahwa di era
Globalisasi ini sangat nyata dibutuhkan generasi yang unggul dan mandiri dalam
IPTEK. Oleh karena itu diperlukan sikap positif dari kita dalam menerima
perkembangan IPTEK untuk mengimbangi kehidupan kita dalam era Globalisasi ini
sehingga tercipta generasi yang tidak tertinggal dalam era globalisasi ini.
Sehingga
pengaruh teknologi informasi memang tidak mungkin kita tolak atau hindari, kita
harus dapat memanfaatkannya untuk kesejahteraan masyarakat tetapi disisi lain
kita juga harus berhati-hati dan bersikap bijak agar dampak negatif yang
menyertainya dapat kita hilangkan atau paling tidak kita minimalisir,
mengenalkan teknologi informasi sekaligus pemanfaatannya bagi kehidupan pribadi
maupun kehidupan sosial kemasyarakatan dan meningkatkan daya nalar dan daya
seleksi masyarakat terhadap berbagai informasi yang membanjir, sehingga
masyarakat semakin kritis dan dewasa dalam menyikapinya.
Pada
masa-masa sekarang Indonesia perlu melakukan sosialisasi yang berkelanjutan
dalam membudayanya IPTEK. Pengenalan IPTEK dapat di mulai dari tingkat Sekolah
Menengah sampai Perguruan Tinggi, juga pelaku industri dan masyarakat
umum.Tujuannya adalah menciptakan generasi yang unggul dan mandiri dalam IPTEK
untuk menghadapi era globalisasi. Sebab globalisasi proses yang tidak
bisa dihindari dan dicegah. Globalisasi dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) dimana proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan
sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata. Dalam
keadaan global apa saja dapat masuk sehingga sulit untuk disaring atau
dikontrol.
DAFTAR
PUSTAKA
Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Thankks
Comments
Post a Comment
Thank's for a lot