Makalah tentang Globalisasi



KATA PENGANTAR

                Alhamdulillah Rabbil Alamin. Puji dan Syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “ Pengaruh Globalisasi, dalam kehidupan Lingkungan Masyarakat “.
                Makalah ini dibuat untuk Menyelesaikan tugas akhir dalam Mata Pelajaran Bhs. Indonesia Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2015/2016 . Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
    Dalam proses penulisan makalah ini penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Penulis ucapkan terima kasih kepada teman-teman kelas IX.C. Terpenting juga kepada Guru yang selama ini membimbing yaitu Ibu Supriani Idris, S.Pd, M.Pd. Dan yang teristimewa penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ayahanda Jamaluddin, S.Pd, M.Pd dan ibunda Nurmiah, S.pd yang selama ini membantu penulis dalam menyelesaikan Makalah ini.
                Penulis menyadari sepenunya bahwa Makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun dari berbagai pihak manapun.
Bungoro, 1 April 2016

         Miftahul Jannah  







DAFTAR ISI
                                                                                                                      
KATA PENGANTAR                                                                                                                       

DAFTAR ISI                                                                                                                                                                                                                                                                                       
BAB I PENDAHULUAN                                                                                                                

1.1          Latar Belakang Masalah                                                                                                                                                                                        
1.2           Rumusan Masalah                                                                                                         

1.3          Tujuan Penulisan                                                                                                           

BAB II PEMBAHASAN                                                                                                                   4                                                                            
2.1          Pengertian Globalisasi                                                                                                 

2.2          Ciri-Ciri Globalisasi                                                                                                       

2.3          Faktor Pendorong dan Penghambat dari Globalisasi                                     

2.4          Dampak Globalisasi                                                                                                       

2.5          Perilaku Masyarakat terhadap Globalisasi                                                          

2.6           Contoh Globalisasi                                                                                                         
BAB III PENUTUP                                                                                                                         

3.1          Kesimpulan                                                                                                                      

3.2          Saran                                                                                                                                  

DAFTAR PUSTAKA 
                                                                                                                       


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.Di era globalisasi ini dapat mempengaruhi perkembangan sosial budaya pada suatu bangsa. Akhir-akhir  ini, kita tidak bisa menutup mata terhadap berbagai penyimpangan moral yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. Tawuran pelajar, perkelahian antar genk, perilaku seks bebas, gaya hidup tidak beraturan menjadi beberapa contoh kelunturan moral di kalangan generasi muda kita. Di kalangan pejabat, praktek korupsi masih merupakan persoalan yang sangat mengerikan di Indonesia. Masyarakat secara umum pada akhirnya kehilangan rujukan keteladanan, sehingga krisis moral semakin meluas. Globalisasi ini membawa berbagai perubahan yang menyentuh pada dasar kehidupan manusia.perubahan tersebut disebabkan oleh pelestarian lingkungan hidup serta perjuangan hak asasi manusia dan penigkatam kualitas hidup serta dapat merusak nilai moral suatu bangsa serta masih banyak yang lainya seperti terorisme global dan multidimensi krisis, yang satu negara tidak dapat mengatasi sendiri karena untuk melakukan hal tersebut perlu dukungan negara lain Pendidikan nilai moral merupakan alternatif Masalah solusi yang lokal, regional, nasional, dan internasional di alam. Hal itu telah menjadi isu global di beberapa negara dan memiliki beberapa perbedaan dan persamaan. Hasil perbedaan dari negara yang berbeda ideologi. Namun, negara-negara tersebut seperti menekankan nilai moral pendidikan pada nilai-nilai etika moral,yang terutama pada nilai-nilai yang berkaitan dengan hak asasi manusia yang bersifat universal dan global. Konsep pendidikan nilai moral yang diusulkan oleh Kohlberg dan Miller cenderung individualistik. Oleh karena itu, kebutuhan untuk menjadi dilengkapi dengan memperhitungkan paradigma yang diusulkan oleh Capra bahwa manusia hidup dibangun atas dasar pandangan sistemik dan holistik kehidupan, salah satu yang tidak parsial dan individualistis. Dalam pelaksanaannya, perlu pendekatan yang tepat dan metode yang relevan dan teknik. Pendekatan untuk pendidikan nilai moral termasuk menanamkan, pemodelan, memfasilitasi, dan pendekatan pengembangan keterampilan, dan metode termasuk dogmatis, metode deduktif, induktif, dan reflektif.seperti globalisasi kebudayaan globalisasi ini dapat mempengaruhi hamper semua aspek yang ada dalam masyarakat termasuk kedalam aspek budaya.di Indonesia contohnya Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja di Indonesia  yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian mereka tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan lagi gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Singkatnya  orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak lagi remaja yang mau melestarikan budaya bangsanya sendiri dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya Moral generasi bangsa tersebut.Dampak masuknya budaya asing antara lain. terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak. Globalisasi perekonomian ini mempunyai dampak yang negative antara lain menghambat pertumbuhan sektor industry, Sektor keuangan semakin tidak stabil, Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang pada intinya akan mempengaruhi nilai moral suatu bangsa antara lain semakin meningkatnya kasus pencurian, perampokan, pemerasan, dan masih banyak lagi lainya Ditinjau dari aspek yang lain globalisasi juga dapat menimbulkan Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.


1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Globalisasi ?
2. Ciri-ciri Globalisasi dalam Lingkungan Masyarakat ?
3. Mengetahui Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dari Globalisasi ?
4. Dampak Positif dan Negatif dari Globalisasi ?
5. Contoh Globalisasi dalam Lingkungan Masyarakat ?
6. Perilaku Masyarakat terhadap Globalisasi ?
7. Mengetahui secara akurat tentang Globalisasi ?
8. Ikut berperan dalam Globalisasi dan menghindari kemungkinan-kemungkinan yang bisa        terjadi ?
9. Ikut aktif dalam Globalisasi di lingkungan Masyarakat dan mendorong globalisasi ?
10. Contoh Globalisasi di Masyarakat ?

1.3 Tujuan Penulisan
                Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan terhadap globalisasi dan juga menambah pengalaman agar tidak terlena dengan globalisasi. Disini penulis menjelaskan mengenai pengertian globalisasi yang akurat, ciri-ciri globalisasi yang terjadi di masyarakat, faktor pendukung dan penghambat globalisasi, dampak posotif dan negatif globalisasi, dan contoh globalisasi dalam lingkungan masyarakat.
  1. o   Membantu dalam Komunikasi
  2. o   Menjadi Masyarakat yang berkembang
  3. o   Mengikuti alur Globalisasi
  4. o   Mengetahui dampak dan pengaruh negatif dari globalisasi
  5. o   Dan memberi Pedoman dalam hidup di era Globalisi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Globalisasi
                Pengertian Globalisasi Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang timbul dari pertukaran pandangan dunia, produk, ide, dan aspek lain dari budaya 1 2. Secara khusus, kemajuan dalam transportasi dan infrastruktur telekomunikasi, termasuk munculnya Internet, yang utama faktor globalisasi dan memicu saling ketergantungan lebih lanjut dari kegiatan ekonomi dan budaya.Ada juga yang mengatakan globalisasi merupakan suatu proses penyebaran penyebaran hasil karya dan pemikiran suatu budaya sehingga melembaga dalam kebudayaan di seluruh dunia.Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:

• Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadisemakintergantungsatusamalain.
• Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
• Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
• Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
• Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
    
         Adapun konsep globalisasi menurut pendapat para ahli adalah :LAURENCE E.ROTHENBERG  Globalisasi adalah percepatan dan intensifikasiinteraksi dan integrasiantara orang-orang,perusahaan,dan pemerintah dari Negara yang berbeda.Selo Soemardjan : globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasidan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalahuntuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya bentuknya PBB, OKI3.Achmad Suparman. Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (bendaatau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Scholte. Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional.Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.Scholte. Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.Leonor Briones. Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonominamun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunansosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita.Scholte. Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal materialmaupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.Steger. kondisi sosial yang ditandai dengan adanya interkoneksi ekonomi, politik, budaya, dan lingkungan global dan arus yang membuat banyak dari perbatasansaat ini sudah ada dan batas-batas tidak relevan.Anthony Giddens (1989), proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakatdunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkatkehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga(yang pernahdijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian). Emanuel Ritcher. Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaanmenyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasikedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.Beerkens Keterkaitan seluruh dunia antara negara-bangsa menjadi dilengkapidengan globalisasi sebagai sebuah proses di mana pengaturan sosial dasar (sepertikekuasaan, budaya, pasar, politik, hak, nilai, norma, ideologi, identitas,kewarganegaraan, solidaritas) menjadidisembedded dari spasial mereka konteks(terutama negara-bangsa) karena,massification percepatan, difusi flexibilisation,dan perluasan arus transnasional orang,produk, gambar dan informasi keuangan Tom G.Palmer.globalisasi sebagai "penyusutan atau penghapusan negara-diberlakukan pembatasan pertukaran lintas batas dan sistem global yang semakinterintegrasi dan kompleksproduksi dan pertukaran yang telah muncul sebagaiakibat.Lucian W.Pye. Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau worldculture).Takis Fotopoulos. globalisasi ekonomi "sebagai pembukaan dan deregulasi pasar komoditas, modal dan tenaga kerja yang menyebabkan globalisasi neoliberal ini."globalisasi politik "bernamamunculnya elit transnasional dan keluar pentahapandari negara-bangsa." globalisasibudaya "adalah homogenisasi budaya di seluruhdunia.Joseph Stiglitz. Globalisasi "adalah integrasi lebih dekat dari negara dan penduduk dunia dibawa oleh pengurangan besar biaya transportasi dankomunikasi, dan dipatahkannya rintangan buatan untuk arus barang,jasa, modal, pengetahuan, dan orang di seluruh perbatasan. Thomas L.Friedman. Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi.Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensiteknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.Merriam Webster Dictionary. perkembangan ekonomi global yang semakinterintegrasi ditandai terutama oleh perdagangan bebas, arus modal yang bebas,dan menekan lebih murah pasar tenaga kerja asing. Dr.Nayef R.F. Al-Rodhan. Globalisasi adalah proses yang meliputi penyebab,kasus, dan konsekuensi dari integrasi transnasional dan transkultural  kegiatanmanusia dan non-manusia.Malcom Waters. Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yangterjelma didalam kesadaran orang.Anthony Giddens. globalisasi sebagai 'intensifikasi hubungan sosial seluruh duniayang menghubungkan daerah yang jauh dalam sedemikian rupa sehinggakejadian lokal dibentuk oleh peristiwa yang terjadi bermil-mil jauhnya dansebaliknya'.Peter Drucker.  menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.Wikipedia Ensiklopedia. Globalisasi atau penyejagatan adalah sebuah istilah yangmemiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar  bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksiyang lain sehingga batas-batas suatunegaramenjadi semakin sempit.Princenton N.Lyman.Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atassaling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.A.G. McGrew. Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan,dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.Albrow.Globalisasi mengacu pada semua proses dimana masyarakat duniadimasukkan ke dalam sebuah masyarakat tunggal dunia, masyarakat global.Wartawan Thomas L. Friedman mempopulerkan "dunia datar" istilah, dengan alasan bahwa perdagangan global, outsourcing, pasokan-chaining, dan kekuatan politik secara permanen mengubah dunia, untuk lebih baik dan lebih buruk. Ia menegaskan bahwa laju globalisasi yang mempercepat dan dampaknya terhadap organisasi bisnis dan praktek akan terus tumbuh.Adanya globalisasi mampu membuat dunia tampak sempit, dahulu apabila kita akan menonton siaran sepak bola kita harus ke negara yang mengadakan pertandingan. Tapi sekarang kita tidak perlu kemana-mana, kita cukup melihat di televisi. Ketika akan menghubungi seseorang kita harus bertemu dengan orang tersebut, tetapi sekarang dengan adanya pesawat telepon kita tidak perlu bertemu langsung cukup berbicara melalui telepon saja. Adanya globalisasi membawa manfaat bagi umat manusia tetapi ada juga dampak buruknya.

2.2 Ciri-ciri Globalisasi
a. Adanya Keterbukaan di Berbagai Bidang
Globalisasi identik dengan era keterbukaan. Keterbukaan di berbagai bidang yang terjadi pada masa globalisasi ini tidak lepas dari adanya kemajuan dalam bidang informasi dan komunikasi. Melalui berbagai media massa, peristiwa sekecil apa pun dapat segera dideteksi. Peristiwa penindasan, kekejaman, dan kesewenang-wenangan yang terjadi di berbagai belahan dunia pun dapat segera diketahui. Era keterbukaan juga ditandai dengan kebebasan mengungkapkan pikiran dan pendapat baik secara lisan maupun tulisan. Melalui kecanggihan teknologi yang mengiringi proses globalisasi, seseorang dapat dengan mudah melakukan itu semua. Seseorang dapat secara bebas mengungkapkan pendapatnya melalui koran, majalah, jurnal, bahkan internet. Seseorang juga dapat menyampaikan rasa ketidakpuasannya atas suatu kebijakan secara terbuka, asalkan ia mampu mempertanggungjawabkannya.
b. Meningkatnya Interaksi Budaya Antarbangsa
Dalam era globalisasi hubungan atau interaksi budaya antarnegara akan semakin meningkat. Melalui perkembangan media massa (televisi, koran, dan internet). Kamu akan mudah mengenal budaya bangsa lain. Misalnya dalam bentuk film, musik, cara berpakaian, makanan, dan kebiasaan hidup mereka. Budaya bangsa lain yang dianggap bagus, modern, dan sesuai dengan zaman akan mudah ditiru. Tidak mengherankan apabila banyak anak-anak muda yang cara berpakaiannya meniru perkembangan mode di Paris atau New York. Budaya nasional yang sebenarnya bernilai tinggi dianggap kuno, tidak praktis, dan ketinggalan zaman. Saat ini kegiatan berskala internasional seperti piala dunia semakin sering dilaksanakan. Kegiatan pariwisata (turisme) pun meningkat dan semakin banyak perpindahan penduduk dari satu negarakenegaralain.
c.MeningkatnyaKetergantunganEkonomiAntarbangsa
Globalisasi ekonomi disebut pula sebagai
era pasar bebas. Globalisasi ekonomi mencakup beberapa bidang, di antaranya bidang pembiayaan, tenaga kerja, jaringan informasi, dan perdagangan. Dalam globalisasi ekonomi, perdagangan internasional akan semakin meningkat.
Suatu negara tidak harus memproduksi sendiri semua kebutuhannya. Negara tersebut bisa membeli dari negara lain dengan harga lebih murah. Akibatnya, pasar dan produksi ekonomi di setiap negara menjadi tergantung satu sama lain. Kegiatan ekonomi tidak terbatas pada skala nasional tetapi internasional. Misalnya, perusahaan Jerman bisa membuka pabriknya di Indonesia dan sebaliknya. Untuk meningkatkan perdagangan, bea
ekspor dan impor dikurangi atau dihilangkan sama sekali. Negara yang bisa memproduksi barang dengan harga lebih murah tentu bisa menguasai pasar dunia. Contohnya negara Cina yang kini menjadi raksasa ekonomi baru selain Amerika Serikat.

2.3 Faktor Pendorong dan Penghambat dari Globalisasi

a. Faktor Pendorong Globalisasi
1. Kontak dengan kebudayaan lain
Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion (difusi). Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu kepada individu lain. Dengan proses tersebut manusia mampu untuk menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat dapat diteruskan dan disebar luaskan kepada semua masyarakat, hingga seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Proses difusi dapat menyebabkan lancarnya proses perubahan, karena difusi memperkaya dan menambah unsur-unsur kebudayaan yang seringkali memerlukan perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan, yang lama dengan yang baru.
2. Sistem pendidikan formal yang maju
Pada dasarnya pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi individu, untuk memberikan wawasan serta  menerima hal-hal baru, juga memberikan bagaimana caranya dapat berfikir secara ilmiah. Pendidikan juga mengajarkan kepada individu untuk dapat berfikir secara obyektif. Hal seperti ini akan dapat membantu setiap manusia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuh kebutuhan zaman atau tidak.
3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
Bila sikap itu telah dikenal secara luas oleh masyarakat, maka masyarakat akan dapat menjadi pendorong bagi terjadinya penemuan-penemuan baru. Contohnya hadiah nobel, menjadi pendorong untuk melahirkan karya-karya yang belum pernah dibuat.
4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation)
Adanya toleransi tersebut berakibat perbuatan-perbuatan yang menyimpang itu akan melembaga, dan akhirnya dapat menjadi kebiasaan yang terus menerus dilakukan oleh masyarakat.
5. Sistem terbuka pada lapisan masyarakat
Adanya system yang terbuka di dalam lapisan masyarakat akan dapat menimbulkan terdapatnya gerak social vertical yang luas atau berarti member kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri. Hal seperti ini akan berakibat seseorang mengadakan identifikasi dengan orang-orang yang memiliki status yang lebih tinggi. Identifikasi adalah suatu tingkah laku dari seseorang, hingga  orang tersebut merasa memiliki kedudukan yang sama dengan orang yang dianggapnya memiliki golongan yang lebih tinggi. Hal ini dilakukannya agar ia dapat diperlakukan sama dengan orang yang dianggapnya memiliki status yang tinggi tersebut.
6. Adanya penduduk yang heterogen
Terdapatnya penduduk yang memiliki latar belakang kelompok-kelompok social yang berbeda-beda, misalnya ideology, ras yang berbeda akan mudah menyulut terjadinya konflik. Terjdinya konflik ini akan dapat menjadi pendorong perubahan-perubahan sosial di dalam masyarakat.
7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
Terjadinya ketidakpuasan dalam masyarakat, dan berlangsung dalam waktu yang panjang, juga akan mengakibatkan revolusi dalam kehidupan masyarakat.
8. Adanya orientasi ke masa depan
Terdapatnya pemikiran-pemikiran yang mengutamakan masa yang akan datang, dapat berakibat mulai terjadinya perubahan-perubahan dalam system social yang ada. Karena apa yang dilakukan harus diorientasikan pada perubahan di masa yang akan datang.

b. Faktor Penghambat Globalisasi
1. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
Terlambatnya ilmu pengetahuan dapat diakibatkan karena suatu masyarakat tersebut hidup dalam keterasingan dan dapat pula karena ditindas oleh masyarakat lain.
2. Sikap masyarakat yang tradisional
Adanya suatu sikap yang membanggakan dan memperthankan tradisi-tradisi lama dari suatu masyarakat akan berpengaruh pada terjadinya proses perubahan. Karena adanya anggapan bahwa perubahan yang akan terjadi belum tentu lebih baik dari yang sudah ada.
3. Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuatnya.
Organisasi sosial yang telah mengenal system lapisan dapat dipastikan aka nada sekelompok individu yang memanfaatkan kedudukan dalam proses perubahan tersebut. Contoh, dalam masyarakat feodal dan juga pada masyarakat yang sedang mengalami transisi. Pada masyarakat yang mengalami transisi, tentunya ada golongan-golongan dalam masyarakat yang dianggap sebagai pelopor proses transisi. Karena selalu mengidentifikasi diri dengan usaha-usaha dan jasa-jasanya, sulit bagi mereka untuk melepaskan kedudukannya di dalam suatu proses perubahan.
4. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
Hal ini biasanya terjadi dalam suatu masyarakat yang kehidupannya terasing, yang membawa akibat suatu masyarakat tidak akan mengetahui terjadinya perkenmbangan-perkembangan yang ada pada masyarakat yang lainnya. Jadi masyarakat tersebut tidak mendapatkan bahan perbandingan yang lebih baik untuk dapat dibandingkan dengan pola-pola yang telah ada pada masyarakat tersebut.
5. Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru.
Anggapan seperti inibiasanya terjadi pada masyarakat yang pernah mengalami hal yang pahit dari suatu masyarakat yang lain. Jadi bila hal-hal yang baru dan berasal dari masyarakat-masyarakat yang pernah membuat suatu masyarakat tersebut menderita, maka masyarakat ituakan memiliki prasangka buruk terhadap hal yang baru tersebut. Karena adanya kekhawatiran kalau hal yang baru tersebut diikuti dapat menimbulkan kepahitan atau penderitaan lagi.
6. Adanya hambatan yang bersifat ideologis.
Hambatan ini biasanya terjadi pada adanya usaha-usaha untuk merubah unsur-unsur kebudayaan rohaniah. Karena akan diartikan sebagai usaha yang bertentangan dengan ideologi masyarakat yang telah menjadi dasar yang kokoh bagi masyarakat tersebut.
7. Adat atau kebiasaan
Biasanya pola perilaku yang sudah menjadi adat bagi suatu masyarakat akan selalu dipatuhi dan dijalankan dengan baik. Dan apabila pola perilaku yang sudah menjadi adat tersebut sudah tidak dapat lagi digunakan, maka akan sulit untuk merubahnya, karena masyarakat tersebut akan mempertahankan alat, yang dianggapnya telah membawa sesuatu yang baik bagi pendahulu-pendahulunya.
Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya proses perubahan tersebut, secara umum memang akan merugikan masyarakat itu sendiri. Karena setiap anggota dari suatu masyarakat umumnya memiliki keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih daripada yang sudah didapatnya. Hal tersebut tidak akan diperolehnya jika masyarakat tersebut tidak mendapatkan adanya perubahan-perubahan dan hal-hal yang baru.
Faktor penghambat dari proses perubahan social ini, oleh Margono Slamet dikatakannya sebagai kekuatan pengganggu atau kekuatan bertahan yang ada di dalam masyarakat. kekuatan bertahan adalah kekuatan yang bersumber dari bagian-bagian masyarakat yang:
Menentang segala macam bentuk perubahan. Biasanya golongan yang paling rendah dalam masyarakat selalu menolak perubahan, karena mereka memerlukan kepastian untuk hari esok. Mereka tidak yakin  bahwa perubahan akan membawa perubahan untuk hari esok.
Menentang tipe perubahan tertentu saja, misalnya ada golongan yang menentang pelaksanaan keluarga berencanasaja, akan tetapi tidak menentang pembangunan-pembangunan lainnya.
Sudah puas dengan keadaan yang ada.
Beranggapan bahwa sumber perubahan tersebut tidak tepat. Golongan ini pada dasarnya tidak menentang perubahan itu sendiri, akan tetapi tidak menerima perubahan tersebut oleh karena orang yang menimbulkan gagasan perubahan tidak dapat mereka terima. Hal ini dapat dihindari dengan jalan menggunakan pihak ketiga sebagai penyampai gagasan tersebut kepada masyarakat.
Kekurangan atau tidak tersedianya sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan perubahan diinginkan.
Hambatan tersebut selain dari kekuatan yang bertahan, juga terdapat kekuatan pengganggu.  Kekuatan pengganggu ini bersumber dari:
Kekuatan-kekuatan di dalam masyarakat yang bersaing untuk memperoleh dukungan seluruh masyarakat dalam proses pembangunan. Hal ini dapat menimbulkan perpecahan, yang dapat mengganggu pelaksanaan pembangunan.
Kesulitan atau kekomplekkan perubahan yang berakibat lambatnya penerimaan masyarakat terhadap perubahan yang akan dilakukan. Perbaikan gizi, keluarga berencana, konservasi hutan dan lain-lain, adalah beberapa contoh dari bagian itu.
Kekurangan sumber daya yang diperlukan dalam bentuk kekurangan pengetahuan, tenaga ahli, keterampilan, pengertian, biaya dan sarana serta yang lainnya.


2.4 Dampak Globalisasi
a. Dampak Positif
  1. Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
  2. Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
  3. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik. 
  4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik. 
  5. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri. 
  6. Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia. 
  7. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi). 
  8. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. 
  9. Berkembangnya turisme dan pariwisata. 
  10. Meningkatkan pembangunan negara.

b. Dampak Negatif
1.       Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat.
2.       Semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat, misalnya sakit,kecelakaan, atau musibah hanya ditangani oleh segelintir orang. 
3.       Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia. 
4.       Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar, Akibatnya kondisi industri dalam negeri sulit berkembang. 
5.       Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri. 
6.       Menghambat pertumbuhan sektor industri. 
7.       Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri (individualisme) 
8.       Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama. 
9.       Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya. 
10.   Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara


2.5 Perilaku Masyarakat terhadap Globalisasi
1.     Gaya Hidup
Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia dalam masyarakat. Gaya hidup menyangkut pekerjaan, kesenangan, dan lain-lain. Gaya hidup di era global telah banyak menggeser bentuk-bentuk tradisional kepada gaya hidup global yang berorientasi Barat. Kesenangan bergaya hidup global yang berorientasi Barat mulai melanda seluruh masyarakat, terutama Negara berkembang, seperti Indonesia.
2.     Makanan
Pada era global, masyarakat cenderung mengonsumsi makanan yang lebih praktis, seperti makanan cepat saji (fast food). Makanan cepat saji umumnya berasal dari Negara maju. Negara-negara maju memasarkan produknya ke seluruh dunia. Masyarakat semakin mudah mendapatkan makanan dari luar negeri, asalkan mereka memiliki banyak uang. Dengan mengonsumsi makanan dari luar negeri, maka masyarakat merasa lebih modern.
3.     Pakaian
Model pakaian dari dalam dan luar negeri di kenakan masyarakat. Ada pula sekelompok masyarakat yang meniru mode pakaian wisatawan asing atau mengikuti mode pakaian artis-artis barat dan local yang dilihat melalui sinema atau sinetron. Hal ini terjadi karena pada era global setiap orang memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan cara berpakaian. Di era global, mode pakaian tradisional sudah banyak ditinggalkan, terutama oleh kalangan muda. Pada saat ini, masyarakat justru cenderung memilih pakaian praktis. Pakaian praktis adalah pakaian yang tidak rumit, sederhana, namun berkualitas.
4.     Komunikasi dan Informasi
Komunikasi dan informasi berperan penting dalam globalisasi di masyarakat. Teknologi komunikasi dan informasi yang di dukung sarana dan prasarana yang canggih mampu mempercepat globalisasi. Dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin maju, maka arus globalisasi semakin merambah ke seluruh dunia. Penggunaan perangkat teknologi tersebut ternyata membawa dampak bagi perubahan perilaku masyarakat. Bahkan, ada di antara mereka yang berubah menjadi individualistis, sombong, kurang peduli sosial, dan perilaku-perilaku lainnya.
5.     Perjalanan
Pada era global sekarang ini, masyarakat mengutamakan perjalanan yang mudah, murah, cepat, praktis, dan aman. Masyarakat melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang, kendaraan darat, dan kapal laut. Pada masa lalu, perjalanan jarak jauh memakan waktu berhari-hari. Namun, perjalanan pada masa sekarang jauh lebih baik. Perjalanan jarak jauh dapat ditempuh dalam beberapa menit atau jam saja.
6.     Bahasa
Bahasa asing ikut merambah masyarakat di era global ini. Memang bahasa inggris sejak lama menjadi bahasa internasional dan bahkan menjadi bahasa ilmu pengetahuan. Akan tetapi, di era global ini penggunaan bahasa inggris semakin intensif dalam beberapa hal. Bahasa inggris semakin mempengaruhi bahasa Indonesia dan perilaku masyarakat, khususnya kota-kota besar. Terdapat sebagian kelompok orang yang menganggap pemakaian bahasa inggris lebih bergengsi, maka bahasa Indonesia sering di dicampuradukan dengan bahasa Inggris.
7.     Kesenian
Di era global ini, pengaruh kesenian bangsa Barat (terutama seni music) sangat besar. Larisnya kaset maupun compast disc (CD), banyak stasiun televisi menayangkan lagu-lagu barat, begitu juga seni tari barat yang sering kali tampil melarati lantunan lagu seorang penyanyi terkenal. Akibat pengaruh itu, muncullah beberapa koreografer muda Indonesia. Seni peran dan seni drama juga banyak memengaruhi budaya Indonesia. Film-film Barat, Amerika Latin, dan India yang banyak di putar di berbagai stasiun televisi, merupakan hal yang sulit untuk dikendalikan. Film-film itu tidak hanya berpengaruh pada unsur seni, tetapi juga pada perilaku masyarakat Indonesia.
8.     Sistem Mata Pencaharian
Dahulu, sebagian besar penduduk Indonesia bertani. Sekarang pun masih banayak yang bertani, akan tetapi, jenis mata pencaharian lain juga mulai berkembang di Indonesia, terutama di bidang jasa. Mata pencaharian bidang jasa yang dibutuhkan di era global, antara lain pramuniaga, pramuwisma, dokter, sopir, psikolog, pengacara, notaris, piƱata rambut, pengawal pribadi (bodyguard), dan guru privat.
            Di saat pemerintah Indonesia mengalami kesulitan menciptakan lapangan pekerjaan, maka bidang pramuwisma menjadi pilihan pekerjaan. Lewat jasa penyalur tenaga kerja ke luar negeri, banyak tenaga kerja Indonesia (TKI dan TKW) yang kemudian bekerja di luar negeri.


2.6 Contoh Globalisasi dalam Lingkungan Masyarakat
Globalisasi dapat terjadi di bidang informasi, contohnya:
  • Siaran langsung pertandingan sepakbola Piala Dunia dapat disaksikan secara langsung di seluruh pelosok Indonesia dan negara lainnya pada waktu yang bersamaan.
  • Siaran langsung berita tsunami di Aceh pada tahun 2004 disaksikan secara langsung di berbagai belahan dunia.
Globalisasi di bidang budaya, contohnya:
  • Mode pakaian yang sedang tren di Paris, pada waktu bersamaan juga tren di Indonesia, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Italia, Papua Nugini, dan negara lainnya.
  • Model berpakaian mini-mini ala penyanyi atau aktris Korea ditiru oleh remaja perempuan Indonesia, Jepang, dan negara-negara Asia lainnya.
    Globalisasi di bidang ekonomi
    Globalisasi di bidang ekonomi adalah menyatunya kegiatan ekonomi produksi, konsumsi, maupun investasi antar negara yang terjadi di dunia. Globalisasi di bidang ekonomi, contohnya:
  • Globalisasi di bidang produksi misalnya gaun pengantin buatan Indonesia, tetapi bahan baku kainnya diambil dari India, kancing-kancing dan perhiasannya diambil dari Hongkong, sedangkan modelnya hasil rancangan desainer terkenal di Perancis. Dari Indonesia hanya tukang jahitnya. Maka hasil gaun pengantin tersebut bukanlah hasil produksi Indonesia melainkan hasil kerjasama global.
  • Globalisasi di bidang investasi misalnya seluruh pengusaha di dunia dalam era globalisasi akan diberi kebebasan untuk menanamkan modalnya dan mendirikan perusahaan di berbagai negara. Pengusaha Jepang mendirikan pabrik mobil Toyota di Indonesia, begitu juga orang Indonesia diperkenankan mendirikan pabrik kerajinan rotan di Amsterdam (Belanda).
  • Globalisasi di bidang konsumsi ditandai dengan munculnya organisasi perdagangan bebas dunia, yaitu barang-barang konsumsi dari satu negara bebas masuk ke negara lainnya dengan tanpa proteksi dan pembatasan serta bebas dari bea masuk atau bea impor. Contoh berikutnya, Restoran asli McDonald's terletak di San Bernardino, California melayani hamburger, milkshake, dan kentang goreng. Jika kamu pernah makan hamburger McDonald yang ada di California, Prancis, Malaysia, dan yang ada di Indonesia, tentu rasanya sama saja karena dibuat dengan resep yang sama dan diproduksi oleh perusahaan yang sama. Ini bukti bahwa dunia menjadi satu.
    Hal-hal pendorong terjadinya globalisasi ekonomi dunia, antara lain:
  • Adanya kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi sehingga menjamin kemudahan terlaksananya transaksi ekonomi antar negara.
  • Adanya kemajuan ilmu pengetahuan di bidang teknologi transportasi sehingga memudahkan transfer barang dan jasa antar negara.
  • Adanya kemajuan kerjasama ekonomi internasional yang semakin erat sehingga memudahkan terjadinya kesepakatan-kesepakatan antar negara.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
                Globalisasi selain memberikan dampak yang buruk bagi suatu bangsa globalisasi juga memberikan dampak positif juga oleh karena itu kita sebagai warga Negara harus bisa menyaring budaya budaya yang masuk ke Negara kita.  kita harus pandai dalam menyaring budaya tersebut mengambil hal yang posif saja yang bisa diterima oleh masyarakat yang bisa memberi pengaruh baik bagi moral suatu bangsa.   
Bahwa terjadinya proses globalisasi dalam aspek sosial terjadi dengan cara melalui berbagai macam media salah satunya adalah media elektronik  seperti televisi,internet,hp dll baik secara langsung maupun tidak langsung, serta melalui interaksi yang terjadi dimasyarakat. Bahwa dampak yang ditimbulkan era globalisasi pada aspek sosial yaitu terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya menjunjung tinggi gotong royong menjadi individual, serta sifat ingin selalu instant pada diri individu tersebut. Bahwa penanggulangan pada dampak era globalisasi pada aspek sosial     diantaranya diadakannya pembangunan kualitas manusia, pemberian life skill, memberikan sikap hidup yang global dan menumbuhkan wawasan, identitas rasional serta menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis.
Konsep pendidikan nilai moral yang dikemukakan oleh Kohlberg dan John P. Miller cenderung bersifat individualistik. Oleh karena itu, konsep itu memerlukan penyempurnaan dengan mempertimbangkan paradigm yang dikemukakan oleh Capra. Lebih lanjut, dalam implementasikannya, diperlukan strategi pendidikan nilai moral yang tepat melalui pemilihan pendekatan (approach),metode (method), dan teknik
(technique) pendidikan nilai moral yang sesuai. Jadi pendidikan nilai moral suatu bangsa sangat penting karena dapat membantu seseorang untuk berkembang menjadi seseorang yang lebih manusiawi yang dapat menjadi manusia yang beguna dan berpengaruh dalam masyarakat yang bersifat produktif kooperatif serta menjadi sorang yang bertanggung jawab. Pendidikan nilai moral merupakan tuntutan dan sekaligus kebutuhan pada tatanan global bagi umat manusia sebagai pengejawantahan hidup bersama, berbangsa, dan bernegara dalam hubungannya dengan tatanan global yang diwarnai dengan berbagai permasalahan yang bersifat luas, kompleks, dan mendunia.
Penyelesaian permasalahan hidup yang dialami umat manusia tidak cukup dalam negeri sendiri, namun banyak hal yang penyelesaiannya dibutuhkan dukungan dan bantuan luar negeri, misalnya terorisme global,masalah ekonomi, dan masalah krisis multidimensional.
Berdasarkan fakta yang ada, dapat dilihat bahwa terjadi kemerosotan nilai moral, seperti tingkat kriminalitas yang tinggi, tingkat aborsi yang tinggi, dan lain-lain. Jika hal-hal seperti ini tidak diperbaiki, hal ini akan menyebabkan rusaknya generasi masyarakat di masa yang akan datang. Sehingga tidak mungkin zaman akan berganti lagi seperti zaman jahiliyah dahulu.
Globalisasi merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.Dalam era global, suatu  masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri terhadap proses globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari globalisasi, mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk pada era keterbelakangan dan kebodohan.Dampak positif dan negatif pada pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara pun ada. Salah satunya era globalisasi pada sistem politik. Bangsa Indonesia telah menerapkan kehidupan berdemokrasi yang telah membawa perubahan-perubahan yang besar, diantaranya pelaksanaan pemilu legislatif dengan sistem multipartai dan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung. Itu dampak positifnya.

3.2 Saran
Bahwa di era Globalisasi ini sangat nyata dibutuhkan generasi yang unggul dan mandiri dalam IPTEK. Oleh karena itu diperlukan sikap positif dari kita dalam menerima perkembangan IPTEK untuk mengimbangi kehidupan kita dalam era Globalisasi ini sehingga tercipta generasi yang tidak tertinggal dalam era globalisasi ini.
Sehingga pengaruh teknologi informasi memang tidak mungkin kita tolak atau hindari, kita harus dapat memanfaatkannya untuk kesejahteraan masyarakat tetapi disisi lain kita juga harus berhati-hati dan bersikap bijak agar dampak negatif yang menyertainya dapat kita hilangkan atau paling tidak kita minimalisir, mengenalkan teknologi informasi sekaligus pemanfaatannya bagi kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial kemasyarakatan dan meningkatkan daya nalar dan daya seleksi masyarakat terhadap berbagai informasi yang membanjir, sehingga masyarakat semakin kritis dan dewasa dalam menyikapinya.
Pada masa-masa sekarang Indonesia perlu melakukan sosialisasi yang berkelanjutan dalam membudayanya IPTEK. Pengenalan IPTEK dapat di mulai dari tingkat Sekolah Menengah sampai Perguruan Tinggi, juga pelaku industri dan masyarakat umum.Tujuannya adalah menciptakan generasi yang unggul dan mandiri dalam IPTEK untuk menghadapi era globalisasi. Sebab globalisasi proses  yang tidak bisa dihindari dan dicegah. Globalisasi dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dimana proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata. Dalam keadaan global apa saja dapat masuk sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.



DAFTAR PUSTAKA




Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Thankks

Comments